Penerapan
E-Bussiness Pada PT. Garuda Indonesia Airline
Apa itu E-Bussiness? E-Bussiness
merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komukasi oleh suatu
perusahaan atau individu untuk mengelola bisnis sehingga dapat memberikan
keuntungan atau peningkatan efisiensi, produktivitas dan profit.
Secara umum e-business dapat diklasifasikan menjadi dua
jenis yaitu : Business to business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku
bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko online
(electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan
e-customer. Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh
para trading partners yang sudah saling kenal atau sesama perusahaan. Sedangkan
dalam Business to Customer, sifatnya terbuka untuk publik sehingga setiap
individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.
PROFIL PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : PT. Garuda
Indonesia Airline
Alamat Kantor Pusat : Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 13
Jakarta 10110
Telepon
: (021) 231 2612
Faksimili
: (021) 381
1486
Email
:
corporate@garuda-indonesia.com
Website
: http://www.garuda-indonesia.com
Cabang di Indonesia : 21 Kantor
Cabang
Cabang du Luar Negri : 24 Kantor Cabang
Bidang Usaha
: Jasa
Angkutan Udara
Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional
Indonesia. Sejarah Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an pada saat Indonesia
masih berperang melawan Belanda. Garuda Indonesia berdiri pada tanggal 26
Januari 1949 yang pada saat itu bernama Indonesian Airways. Pesawat pertama
Garuda Indonesia di beri nama Seulawah atau Gunung Emas yang dananya di
dapatkan dari sumbangan masyarakat Aceh dengan harga 120.000 dolar Malaysia.
Pada tanggal 28 Desember 1949, nama Garuda Airways diganti menjadi Garuda
Indonesian Airways. Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat
beroperasi dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia
dari perusahaan penerbangan KLM. Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan
milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Jl. Medan
Merdeka Selatan No. 13. Jakarta Pusat, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda
Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota
besar di Indonesia dan juga kota – kota di luar negeri. Kegiatan Garuda lainya
adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda
Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke
berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa
nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa
dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda telah
menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan ke luar negeri
meliputi kota–kota di benua Asia, Australia dan Eropa. Garuda Indonesia telah
menerapkan standar internasional sesuai dengan standar ISO 9001 – 2001.
Model bisnis, layanan, dan revenue yang digunakan oleh
Garuda Indonesia adalah Business-to-Business (B2B) dan Business-to-Consumer
(B2C), dimana dalam setiap model bisnis yang digunakan oleh Garuda Indonesia
selalu diupayakan inovasi-inovasi dalam setiap layanannya untuk meningkatkan
kualitas dari pengalaman yang akan ditawarkan. Hal ini merupakan faktor yang
sangat penting dalam menjalankan e-business perusahaan.
Contoh Penerapan E-Bussiness PT Garuda Indonesia Airline
pada sistem Ticketing.
E-Bussiness
pada sistem Ticketing PT. Garuda Indonesia Airlines Strategi pengembangan
produk dan pasar yang dilakukan oleh Garuda Indonesia adalah dengan market
development, dimana channel online disini digunakan untuk melakukan
transaksi penjualan ke pasar baru, memperoleh keuntungan dari rendahnya biaya
advertising secara internasional tanpa membutuhkan dukungan infrastruktur
penjualan dari wilayah pelanggan. Penggunaan internet disini sangat membantu
Garuda Indonesia untuk memasuki pasar baru yang diberikan oleh rute mereka
dengan alokasi biaya yang lebih efektif.
Jadi,
manfaat E-Bussiness diantaranya :
1.
Menigkatkan daya saing perusahaan
2.
Mengurangi biaya operasional
3. Potensi
memperluas usaha di bidang yang baru
4.
Memperpendek jarak antara konsumen dengan perusahaan tersebut
5.
Menigkatkan layanan konsumen, menigkatkan produktivitas
6.
Mempermudah akses informasi
7.
Lahirnya era e-business memberi tantangan
baru bagi dunia akademis untuk
mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut, dll.
mempersiapkan SDM yang memahami dan menguasai bidang tersebut, dll.